ECONOMI OF INFORMATION
MATA KULIAH :
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
oleh
PUTRA EVANS PRATAMA 141100145
DOSEN : KEUKEU
ROHENDI, M.KOM.
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKAN DAN KOMPUTER
(STMIK) INDONESIA
PADANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur telah kami panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang pencipta alam semesta, manusia dan
kehidupan beserta seperangkat aturannya, karna berkat limpahan rahmat, taufiq,hidayah,dan
inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Economi Of
Information” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang dari pada
waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini
tidaklah lain untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah,
serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab kami pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini kami juga ikut
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak / Ibu selaku dosen serta semua
pihak yang telah membantupenyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan
dimana kami pun sadar bahwasannya kami hanyalah manusia yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha
Esa, sehingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karna itu kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa kami nanti
dalam upaya evaluasi diri.
Padang,
Oktober 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dewasa
ini, perkembangan teknologi yang tinggi telah membawa banyak perubahan dalam
kehidupan kita, khusus nya dalam bidang ekonomi pemasaran. Segala bentuk promo
produk yang dipasarkan oleh pihak penjual tidak lagi rumit dan mahal. Hal ini
karna marak nya gaya baru berbisnis dalam dunia maya yaitu bisnis online.
Bisnis
online yang telah menjadi trend baru dikalangan masyarakat memang diakui
membawa banyak keuntungan bagi penjual. Hal ini karna penjual dapat
mempromosikan produknya dengan cepat, mudah, dan tentunya murah. Cukup dengan
memasang banner pada situs-situs tertentu dari produk yang akan dijual, maka
produk dengan mudah telah di perkenalkan kepada seluruh masyarakat diseluruh
dunia.
Sejalan
dengan berbagai keuntungan yang didapat, maka terdapat kendala yang tentu di
alami oleh penjual yakni tidak semua masyarakat paham tentang bisnis dalam
jaringan maya. Oleh karna itu bisnis online tidak membaur terhadap seluruh
lapisan masyarakat. Hanya masyarakat tertentu yang tentunya sudah paham dengan
cara dan prosedur bisnis online
Seperti
yang kita ketahui bahwa konsumen merupakan faktor penting dalam transaksi jual
beli, maka bisnis online yang telah jadi fenomena baru tersebut tentunya tidak
terlepas dari minat konsumen. Bagaimana pun tanggapan konsumen terhadap bisnis
online tentunya berpengaruh pada keberhasilan pemasaran produk oleh penjual.
Konsumen yang member sinyal positif akan mempermudah keberhasilan penjual dalam
mempromosikan produknya lewat bisnis online, begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan hal tersebut makalah ini mengangkat masalah ekonomi informasi dalam
kehidupan.
B.Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi
manusia (Husein dan Wibowo, 2002).
|
Informasi adalah data yang telah
diolah dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara
efektif, sehingga hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen
(Sabarguna, 2003).
|
Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang (Davis,
2002).
Ciri-ciri Informasi : a.
Data yang telah diolah
b.
Bentuknya lebih berguna dan lebih berarti
c. Menggambarkan
kejadian yang nyata
d.
Digunakan untuk mengambil keputusan
|
|
B. Pengertian
Ekonomi
Pengertian ekonomi adalah sebuah ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana manusia mencukupi kebutuhan hidupnya. Ini
didasarkan dari asal kata ekonomi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos
dan nomos. Oikos adalah rumah tangga dan nomos berarti ilmu. Dari gabungan
kata tersebut, terbentuklah pengertian ekonomi. Dimana dalam pengertian
tersebut, menunjukkan sebuah kondisi yang merujuk pada pengertian tentang
aktivitas manusia. Khususnya pada usaha untuk bisa mengolah sumber daya yang
ada di lingkungan sekitarnya, sebagai alat pemenuh kebutuhan hidup.
C.
Pengertian Economi Of Information
Pemahaman tentang bisnis yang
berbasis teknologi informasi :
Istilah informasi di sini digunakan dalam arti luas. Pada dasarnya, segala
hal yang bisa di-digital-kan (diubah menjadi kode-kode elektronis), adalah
informasi. Skor pertandingan bola, isi buku, majalah, film, musik, data
keuangan, dan halaman web, semua merupakan barang informasi (information goods).
Beberapa informasi memiliki nilai hiburan, sejumlah informasi lain punya
nilai bisnis, bahkan nilai romantis (surat dari pacar Anda, misalnya). Namun,
apapun sumber nilai itu, yang penting adalah orang bersedia membayar untuk
memperoleh informasi. Ekonomi informasi itu menyangkut informasi dan
teknologi yang berhubungan dengannya. Yang menjadi persoalan sekarang
bukanlah akses terhadap informasi, tetapi justru banjir informasi yang
berlimpah
|
|
|
Menurut kamus IT, teknologi informasi
merupakan pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar,
teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini menuntut para
ahli pengembang teknologi informasi bekerja dengan cepat dan kreatif. Mereka
harus mampu menyediakan pelayanan berbagai macam aplikasi yang dibutuhkan user
dalam berbagai bidang dan kebutuhan yang beragam. Untuk mencapai hal itu tidak
lah mudah, karena dibutuhkan pengetahuan dan skill yang bagus dari setiap
programer nya. Disini saya akan sedikit menjelaskan beberapa manfaat aplikasi
teknologi informasi di berbagai bidang. yaitu
:
1.
Bidang
Sains
Dalam bidang ini teknologi informasi dapat digunakan
untuk meramalkan cuaca, misalnya hujan. Dengan manfaat ini masyarakat dapat
mengantisipasi kondisi tersebut. Selain peramalan cuaca manfaat lainnya yaitu
dapat meluncurkan satelit yang bisa kita pantau dari bumi.
2.
Bidang
teknik / rekayasa
Manfaat aplikasi pada bidang ini yaitu dapat menciptakan
aplikasi yang bisa digunakan untuk menggambar, merancang pola bagi arsitek dll.
Contoh dari aplikasi ini yaitu, seperti Auto Cad, Corell Draw, Ms Project
3.
Bidang
Ekonomi
Pemanfaatan teknologi informasi bagi para pelaku ekonomi
yaitu melaui e-Commerce, dengan e-Commerce pemilik usaha dapat mempublish
usahanya melalui internet. Seperti misalnya informasi mengenai spesifikasi dan
harga produk yang dijual serta transaksi penjualannya.
4.
Bidang
Bisnis
Teleconference
merupakan salah satu aplikasi yang bisa digunakan oleh para pelaku bisnis.
Dengan aplikasi tersebut pebisnis dapat terus memantau kegiatan bisnis atau
berkomunikasi dengan rekan bisnismeskipun tidak berada di tempat dan bertatap
muka.
5.
Bidang
Administrasi Umum
Dengan kemajuan
teknologi, kegiatan yang tadi nya dikerjakan secara manual sudah bisa
dikerjakan dengan komputer yang tentunya lebih bisa menghemat waktu dan biaya
serta kegiatannya lebih efektif.
6.
Bidang
perbankan
Transaksi Bank
yang sangat banyak sangat terbantu oleh aplikasi teknologi dalam perbakan.
Misalnya e-Banking akan mempermudah transaksi bagi para nasabah.
7
Bidang Pendidikan
peran teknologi di bidang ini memang sangat penting.
Karena dengan teknologi dunia pendidikan bisa lebih efektif dan memudahkan para
pelajar mendapatkan tambahan atu mengembangkan materi yang dipelajarinya.
Selain itu teknologi memudahkan juga dalam proses belajarnya seperti
E-Learning, proses belajar yang bisa dilakukan tanpa tatap muka.
8
Bidang
Pemerintahan
Pembuatan web atau situs pemerintahan akan memudahkan
masyarakat luas mengetahui informasi mengenai pemerintahan. Misal kinerja,
program maupun kebijakan baru yang yang berkaitan dengan insatansi pemerintah.
9
Bidang
Kesehatan
Alat pendeteksi
jantung untuk mengecek kondisi jantung dan USG bagi ibu hamil dalam memantau
perkembangan janin yang dikandung. Kedua hal tersebut merupakan contoh
penerapan teknologi dalam bidang kesehatan.
10
Bidang
Industri / Manufaktur
Pekerjaan mesin-mesin dengan sistem terkomputerisasi
sekarang ini sudah banyak dipakai oleh perusahaan manufaktur. Pemanfaatan
tersebut bisa memberi nilai tambah bagi perusahaan dalam hal 3E yaitu ekonomi,
efisien dan efektif.
11
Bidang
Transportasi
GPS merupakan
salah satu bentuk penerapan teknologi dalam bidang ini. Dengan dipasangnya GPS
di mobil para pngendara mobil dapat dengan mudah menentukan lokasi yang dituju.
12
Bidang
Pertahanan dan Keamanan
Keamanan dapat di deteksi dengan pemasangan radar yang
akan memantau perlintasan luar yang masuk baik melalui darat, air maupun laut.
13
Bidang
Permainan
Para penggemar game baik online maupun offline sudah
tidak asing lagi dengan berbagai macam game yang baru hasil dari kecanggihan
teknologi.
E. Manfaat
Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Bidang Ekonomi
Kemajuan
teknologi telah membawa banyak perubahan di berbagai bidang kehidupan.
Perubahan tersebut tak terkecuali di bidang ekonomi, dimana para pelaku ekonomi
memperoleh berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitasnya. Berikut ini
beberapa manfaat TIK di bidang ekonomi.
1. Pemasaran Online
Kemajuan
teknologi memudahkan para produsen dan distributor dalam memasarkan produk.
Mereka tidak harus berkeliling untuk mempromosikan produknya kepada khalayak.
Cukup bermodalkan domain dan perangkat daring lainnya, produk sudah dapat
diketahui oleh calon konsumen. Sebagai dampaknya, produk akan diketahui tidak
sebatas daerah tertentu saja melainkan diketahui oleh orang-orang di lingkar
luar yang kemungkinan tidak pernah dijangkau oleh produsen. Selain itu, biaya
yang dikeluarkan akan relatif lebih kecil jika dibandingkan memuat iklan di
media lain.
|
Penjualan online - dokumen
pribadi.
|
2. Transaksi Jarak Jauh
Dengan
adanya teknologi, calon konsumen tidak perlu lagi bersusah payah pergi ke toko
untuk mencari barang atau jasa yang dibutuhkannya. Ia cukup duduk di tempat
dengan menekan tombol-tombol komputer, menggeser tetikus, dan atau mengetuk
layar telepon pintar yang dimiliki.
3. Penerimaan Karyawan
secara Online
Perusahaan
tidak akan berjalan tanpa karyawan. Untuk mendapatkan secara cepat, perusahaan
dapat menginformasikannya melalui website. Dengan demikian, informasi
kemungkinan besar lebih cepat diketahui calon karyawan dibanding pengumuman
pada selembar kertas yang ditempel di papan pengumuman atau ditaruh di pinggir
jalan.
4. Bekerja Online
Bekerja
tidak harus pontang-panting. Di depan komputer atau gadget, duduk sambil
mendengarkan musik alon-alon pun dapat menghasilkan selembar uang. Sebagai
contoh, bekerja sebagai internet marketing. Dalam hal ini, seseorang tidak
harus memiliki produk sendiri. Ia cukup menjadi re-seller. Hal yang paling
dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah kelihaian dan pengetahuan yang cukup di
bidang internet. Sebab, ia harus memperkenalkan produk orang lain hingga
terjual.
5.
Kemudahan Transaksi Perbankan bagi Nasabah
Menarik
uang (tabungan) di bank menjadikan suatu hal yang mengesalkan jika harus
mengantre berjam-jam. Namun, hal tersebut sudah dapat diatasi hanya dengan
memiliki sebuah kartu plastik yang lazim disebut kartu ATM. Nasabah cukup
memasukkan kartu ATM dan PIN serta mengetik sejumlah uang dibutuhkan di mesin
ATM dan uang pun akan segera diperoleh. Selain itu, kartu ATM juga memudahkan
nasabah bank dalam berbelanja. Ia tidak perlu membawa uang ke toko, mall, atau
supermarket.
6.
Kemudahan dalam Administrasi (Keuangan)
Profesi
bendahara atau akuntan membutuhkan ketelitian yang tinggi untuk membuat laporan
keuangan. Seorang akuntan membutuhkan waktu yang lama untuk menghitung deretan
angka jika dilakukan secara manual menggunakan kalkulator. Selain waktu yang
lama, kadangkala terdapat kekeliruan. Namun, hal tersebut bukan zamannya lagi.
Akuntan cukup memasukkan angka-angka ke dalam suatu aplikasi dan laporan
keuangan akan terhitung secara otomatis. Di sisi lain, teller di
bank tidak mungkin menghitung uang satu-satu lembar. Ia membutuhkan suatu
teknologi muktahir untuk menghitung uang secara cepat dan tepat agar nasabah
tidak lama mengantre.
Selain
contoh di atas, TIK juga memudahkan perbankan dalam melaporkan keuangan,
informasi kurs mata uang, dan atau menarik minat calon nasabah baru. Di sisi
lain, perusahaan-perusahaan dapat saling bertukar informasi mengenai saham,
obligasi, dan lainnya tanpa harus bertatap muka. Ada banyak manfaat
teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi yang pada dasarnya akan menjadikan
kegiatan perekonomian lebih efektif dan efisien.
F.
Konsep – konsep kunci ekonomi informasi
1.
High fixed cost, low variable cost.
Biaya pertama untuk mencipta suatu produk
teknologi informasi (copy pertama) biasanya mahal. Tetapi biaya untuk semua itu
sangat murah.
Misalnya,
biaya untuk membuat sebuah film Hollywood seperti Titanic bisa mencapai ratusan
juta dollar. Tetapi, begitu sudah dimasukkan dalam format VCD/DVD, biaya
mengcopy, memperbanyak, atau membajaknya amat murah.
2.
Versioning and price discrimination.
Karena prinsip high fixed cost, low variable
cost yang sudah diuraikan di atas, penetapan harga berdasarkan biaya (cost)
yang biasa tidak berlaku untuk barang informasi, karena biaya per satuannya
sudah mendekati nol. Karena itu, barang informasi dinilai menurut nilai sang
konsumen, bukan menurut biaya produksi. Karena orang memberi nilai yang berbeda
terhadap suatu informasi yang sama, maka muncul berbagai versi barang informasi,
untuk segmen-segmen pasar yang berbeda, yang akan membayar harga yang berbeda untuk
versi-versi yang berbeda.
Misalnya:
Penerbit buku Harry Potter menjual versi hardcover seharga US$ 24, dan beberapa
bulan kemudian menjual buku yang sama tapi edisi softcover dengan harga US$ 16.
Konsumen yang tidak sabar, rela membayar lebih mahal untk membaca lebih dulu.
Sedangkan konsumen yang mau menghemat dan bersabar, menunggu beberapa bulan
untuk membeli buku Harry Potter dengan versi softcover yang jauh lebih murah.
3.
Lock-in, switching.
Sekali kita memilih satu produk teknologi
informasi, sering kali kita seperti terkunci (lock in), karena akan sulit
pindah ke produk teknologi informasi lain (dari perusahaan yang berbeda). Untuk
pindah (switch) ke sistem lain, mungkin biayanya akan terlalu mahal, karena
investasi yang sudah ditanam sebelumnya akan terbuang.
Misalnya,
pengguna perangkat lunak buatan Apple (MacIntosh) sulit beralih ke Microsoft
Windows karena problem kompatibilitas. File-file MacIntosh tidak bisa dibaca di
Windows. Artinya, jika mau pindah ke Windows, berapa biaya yang dibutuhkan
untuk mentransfer ribuan file komputer ke sistem operasi baru tersebut?
Contoh lain: Pada tahun 1970-an, videotape recorder versi Betamax sangat
populer di Indonesia, karena masuk ke pasar Indonesia lebih dulu. Sedangkan
videotape recorder versi VHS, yang amat populer di Amerika, justru kurang
banyak beredar di Indonesia. Pengguna Betamax akan sulit pindah ke VHS, karena
beda format kasetnya.
4.
Network effects.
Nilai suatu produk tergantung juga pada luas
jaringan (network) pengguna yang sudah memanfaatkannya. Makin luas dan makin
besar jaringan itu, nilainya makin tinggi.
Misalnya,
pengguna mobil Toyota Kijang, yang termasuk mobil paling populer di Indonesia,
diuntungkan oleh luasnya persediaan suku-cadang dan montir yang bisa
mereparasinya di seluruh Indonesia. Bahkan suku cadang imitasinya yang lebih
murah juga banyak. Ini memberi nilai lebih pada Toyota Kijang, ketimbang mobil
KIA buatan Korea, misalnya. Kalau anda mau pergi ke luar kota dan daerah
terpencil, dan takut ada kerusakan mobil di jalan, mobil apa yang Anda pilih
untuk digunakan? Jelas, Anda merasa lebih aman naik Toyota Kijang daripada
mobil KIA.
Prinsip yang sama berlaku untuk barang informasi, seperti perangkat lunak,
kamera digital, mesin photocopy, fax, dan printer. Pengguna printer HP
(Hewlett-Packard), yang paling banyak digunakan di Indonesia, lebih mudah
membeli toner atau tintanya di mana-mana, ketimbang produk printer buatan
Brother,
EKONOMI INFORMASI ATAU INFORMASI DIGITAL?
Terdapat argumentasi yang beragam berkaitan
dengan istilah ekonomi informasi, istilah ini seringkali juga dipertukarkan
dengan istilah ekonomi digital. Kling & Lamb (2008) berargumen bahwa
ekonomi informasi dan ekonomi digital memiliki konsep yang berbeda, sementara
itu ada juga yang berpendapat bahwa ekonomi digal dan ekonomi informasi adalah
dua hal yang dapat dipersamakan, dan ekonomi digital memiliki konsep yang lebih
luas karena didalamnya juga tercakup ekonomi informasi
Ekonomi
digital secara spesifik merujuk kepada perubahan secara menyeluruh dari semua
sektor ekonomi yang disebabkan oleh digitalisasi informasi yang dilakukan oleh
komputer (Brynjolfsson & Kahin 2000). Ekonomi digital dapat didefinisikan
sebagai penggunaan secara luas (pervasif) terhadap teknologi informasi yang
terdiri dari perangkat keras, perangkat lunas, aplikasi dan telokomunikasi
dalam setiap aspek perekonomian yang meliputi opearsi internal organisasi
(bisnis, pemerintahan dan nirlaba); transaksi antar organisasi dan transaksi
antara individu, yang dapat bertindak baik sebagai konsumen, masyarakat maupun
organisasi (Malecki & Moriset 2008). Ekonomi digital meliputi barang dan
jasa yang di dalam proses pengembangan, produksi, penjualan dan penyediannya
memiliki ketergantungan yang erat dengan teknologi digital, kontras dengan
pengertian diatas, ekonomi informasi melingkupi semua barang dan jasa informasi
yang dapat berupa publikasi, hiburan, riset, hukum, jasa asuransi, dan
pengajaran dalam berbagai bentuk (Kling & Lamb 2008).
Komoditas
utama dalam ekonomi digital adalah pengetahuan dan informasi. Konsekuensinya,
managemen pengetahuan (knowledge management) dan pengelolaan informasi
(information processing) merupakan aktivitas yang amat penting dalam ekonomi
digital (Mutula 2009). Dalam perkembangan bisnis saat ini, setiap perusahaan
dituntut untuk dapat mengelola berbagai informasi dan pengetahuan tersebut
sehingga menjadi suatu aset yang berharga dalam rangka mencapai keunggulan
kompetitif (Teece 2003). Ada dua faktor penting yang sangat menentukan
pencapaian kesuksesan dalam ekonomi digital yaitu kreatifitas individu dan
teknologi informasi. Kesuksesan dalam ekonomi digital sangat bertumpu pada
kemampuan individu untuk selalu melakukan inovasi-inovasi secara konstan dan
berkelanjutan, sementara itu teknologi informasi berperan sebagai pemampu dan
fasilitator dalam pengelolaan informasi dan managemen pengetahuan,
Ekonomi
digital memiliki karakteristik yang amat berbeda dengan ekonomi industri, baik
dari sisi aktivitas maupun produk yang diperdagangkan. Karakteristik ini antara
lain globalisasi, digitisasi, virtualisasi, disintermediasi, reintermediasi
(Mutula 2009; Turban et al. 2008). Perluasan pasar secara internasional
merupakan suatu keharusan dalam ekonomi digital. Internet memungkinkan setiap
perusahaan untuk menjangkau berbagai konsumen target di berbagai belahan dunia
dengan cara yang cepat, mudah dan murah. Produk-produk dan jasa yang ditawarkan
juga tidak harus berwujud fisik (tangible). Produk-produk informasi seperti
buku tidak harus dijual dalam kemasan fisik, tetapi dapat juga dijual dalam
bentuk buku elektronik (e-book) yang proses pendistribusiannya jauh lebih cepat
dan murah. Hal yang sama juga terjadi dengan produk-produk informasi lainnya
seperti musik, film, perangkat lunak, dsb. Teknologi informasi memberikan
kemudahan dalam interaktivitas antar individu yang dapat berlangsung secara
virtual. Proses bisnis dapat berjalan dengan cepat tanpa harus berada pada
lokasi yang sama. Negosiasi bisnis dapat dilakukan melalui perangkat-perangkat
teknologi informasi yang tersedia. Dengan demikian komunikasi akan menjadi
lebih cepat, murah, efektif dan efisien tanpa terkendala ruang dan waktu.
Selanjutnya, peran dari teknologi informasi dalam ekonomi digital adalah
menyederhanakan proses bisnis. Transaksi-transaksi bisnis dapat dilakukan
secara langsung antara penjual dengan pembeli tanpa harus melibatkan perantara
dan pengecer. Namun demikian di sisi lainnya juga terjadi proses
reintermediasi, seperti adanya jasa pencarian produk, perbandingan produk,
pembayaran online, dsb. Disintermendiasi akan mengakibatkan efisiensi dari sisi
biaya penjualan dan distribusi, sementara itu reintermediasi akan menciptakan
peluang bisnis baru.
Komoditas
utama yang diperdagangkan dalam struktur pasar ekonomi industri berupa
barang-barang yang berwujud (tangible) sementara itu ekonomi baru atau ekonomi
digital berupa barang-barang tak berwujud (intangible). Barang-barang tak
berwujud berupa informasi ini memiliki karakteristik yang unik. Biaya yang
diperlukan untuk menghasilkan barang informasi sangat mahal untuk proses
produksi pertama kali, namun demikian akan menjadi sangat murah bahkan menjadi
nol, ketika barang tersebut direproduksi. Distribusi produk-produk informasi
juga dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Produk informasi tidak memiliki
sifat kelangkaan seperti yang dimiliki oleh produk berwujud, sehingga dapat
diproduksi dan dikonsumsi dengan jumlah yang tidak terbatas.
Prinsip-prinsip
ini hanya dapat dimungkinkan dengan adanya peran teknologi informasi. Konsep
terintergrasi dari e-business yang diungkapkan oleh Holsaplle & Singh
(2003) menyatakan bahwa peran teknologi informasi adalah sebagai perangkat yang
memampukan dan memfasilitasi eksekusi aktivitas dalam berbagai rantai nilai,
dan juga dalam mendukung pengambilan keputusan yang mendasari keputusan tersebut.
Peran teknologi informasi dalam penciptaan revolusi digital, e-business di satu
sisi menciptakan peluang-peluang baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan,
namun di lain pihak juga memunculkan tantangan baru yang seperti produktivitas
ekonomi, kekayaan intelektual, proteksi privasi, masalah etika dan penegakan
hukum, dsb
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dengan adanya economi informasi dalam
kehidupan dapat membantu para pengusaha untuk mempromosikan produknya. Kerja
keras dan ketekunan akan membuahkan hasil yang seimbang dengan apa yang di
usahakan. Kemajuan dunia perbisnisan akan menuntut seseorang atau konsumen agar
lebih peka lagi dalam peraturan ekonomi tersebut.
Demikianlah yang dapat kami paparkan perihal
economi of information tersebut di ats. Semoga apa yang kami jelaskan tadi bisa
menambah wawasan bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
harap kan dalam peningkatan evaluasi diri. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam bentuk apa saja. Karna kesempurnaan hanyalah
milik Allah.
B.KRITIK DAN SARAN
Menurut kami, Indonesia masih butuh dan perlu
memperbaiki ataupun memahami apa itu economi of information dalam menyambut
masa globalisasi ini.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin
disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kekurangan ataupun
kata-kata yang tidak bermanfaat, mohon di maafkan dan di maklumi, karna kami
hanyalah hamba Allah yang tak luput dari khilaf,Alfa, dan lupa.
Wabillah Taufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, agustinus. ( 2011
), Hotel Front Office, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Kusrini. dan Koniyo
Andri.(2007)Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual
Basic Dan Microsoft SQL Server. Andi,Yogyakarta
Zulkifli AM. (2009), Sistem
Informasi Manajemen, Andi, Bandung
Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Pustaka: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Akuntansi Pada Persediaan Barang Dagangan Ayu Sekar Cake