Minggu, 07 Juni 2015

Resensi "KERUNTUHAN JURNALISME" Dudi Sabil Iskandar

RESENSI BUKU KERUUNTUHAN JURNALISME


A.    IDENTITAS BUKU
1.      JUDUL BUKU    : KERUNTUHAN JURNALISME
2.      PENULIS             : DUDI SABIL ISKANDAR
3.      PENERBIT           : LENTERA ILMU CENDIKIA
4.      KOTA TERBIT    : JAKARTA
5.      TAHUN TERBIT : 2015
6.      CETAKAN           : 1
7.      TEBAL                 : 168 HALAMAN
8.      HARGA               : Rp.50.000

B.    TUJUAN RESENSI BUKU
1.      Memberikan informasi atau pemahaman mengenai buku Keruntuhan Jurnalisme secara komprehensif
2.      Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh tentang buku ini
3.      Memberikan pertimbangan kepada pembaca agar tidak salah mencari buku yang baik

C.    POKOK-POKOK ISI BUKU
1.      Kualitas buku
Dari segi kualitas buku ini sangat baik walaupun masih ada beberapa kekurangan. Isi dari buku ini bisa membuat kita berfikir dan membandingkan kenyataan di dunia jurnalis pada era sekarang ini
2.      Segi penampilan
Dari segi penampilan cover menurut saya unik. Gambar sampul menggambarkan dari judul buku tersebut yaitu runtuhnya tiang-tiang sebuah bangunan, yang menurut saya berarti bangunan tersebut diibaratkan jurnalism itu sendiri.
3.      Unsur penyajian
Unsur penyajian isi buku baik dan menarik, hanya saja disini penulis terlalu gamblang “menjelek-jelekan” jurnalis pada era saat ini
4.      Bahasa
Dalam segi bahasa buku ini terkesan fulgar dalam mengomentari jurnalis pada era sekarang ini. Terdapat kata-kata yang menurut saya kurang sopan terdapat pada buku ini. Seperti
5.      Manfaat
Menurt saya buku ini sangat bermanfaat. Disini kita bisa membandingkan jurnalisme pada era dulu dan sekarang yang terkesan  jauh berubah. Sehingga dengan membaca buku ini setidanya para jurnalis bisa lebih berbenah diri.

D.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI BUKU
1.      KELEBIHAN
Kelebihan dari buku ini isinya sangat bermanfaat, enak untuk dibaca karena bisa membangkitkan semangat untuk membuat jurnalisme pada era sekarang menjadi lebih baik. Mungkin akan banyak para jurnalis yang akan “tertampar” secara tidak langsung jika membaca buku ini, melihat begitu turunnya kinerja para jurnalis saat ini.
2.      KEKURANGAN
Kekurangnya masih pada penggunaan bahasa yang kurang sopan dan terkesan ceplas-ceplos sehingga akan memancing emosi bagi pembaca yang merasa tersindir.
Selain itu juga masih terdapat kesalahan pengetikan di beberapa tempat.

E.    SINOPSIS
Apa yang sesungguhnya terjadi pada dunia jurnalisme kita saat ini? Tengoklah pertarungan media pada pemilihan umum legislative dan pemilihan presiden 2014. Mereka terbelah secara tajam dan sarkastis bahkan mengarak ke konflik. Tidak ada lagi penghargaan terhadap ‘profesi agung dan mulia’ bernama wartawan, etika jurnalistik hanya bahasa di ‘langit’, kode etik dibuang ke tong sampah, nilai berita diinjak. Singkat kata, fase pileg dan pilpres 2014 menjadikan martabat jurnalisme jatuh pada titik nadhir, jurnalisme tidak memiliki nilai setitikpun

F.    KESIMPULAN
Kesimpulannya buku ini bagus dan memberikan manfaat yang baik bagi pembaca untuk lebih memahami apa yang terjadi pada dunia jurnalis di INDONESIA.



0 komentar: